CANDI BOROBUDUR, MISTERI DARI MASA SILAM

Ismar Patrizki

Menelusuri kembali jejak peradaban masa silam bangsa Indonesia, muncul dalam ingatan, satu monumen maha karya agung anak manusia bernama Candi Borobudur.

Sebuah bangunan seluas 121,66 x 121,38 meter, tinggi 35,40 meter, yang terdiri atas sembilan tingkat ditambah satu stupa besar pada bagian puncaknya. Bangunan tersebut juga dilengkapi 73 stupa, 504 arca, dan 2.672 panil relief. Relief cerita dan dekoratif bergaya seni India Gupta yang dipadu sentuhan unsur asli Indonesia, menjadikan Borobudur sebagai bangunan suci Buddha yang unik, terbesar, dan termegah di dunia.

Borobudur tak hanya sekedar susunan batu yang diukir, tapi juga perlambang alam semesta, replika kosmologi dalam ajaran Buddha. Setiap detail dan susunan bangunan mengandung makna keagamaan dan mengajarkan manusia jalan menuju kesempurnaan hidup. Setiap langkah menelusuri teras demi teras merupakan sebuah perjalanan menuju penyucian hidup insan yang ingin terbebas dari ikatan karma.

Berbagai cerita dan asumsi bermunculan tentang bangunan itu. Borobudur, yang oleh sebagian sarjana arkeologi diartikan sebagai "biara di atas bukit", diperkirakan dibangun dalam rentang waktu 50 tahun.

Asumsi silih berganti. Legenda bertahan melalui tutur. Tak ada yang pasti tentang misteri Borobudur. Meski pernah tertimbun abu vulkanik letusan Gunung Merapi dan ditinggalkan masyarakat pendukungnya pada sekitar tahun 1006, digetarkan bom pada 1985, dan diguncang gempa pada 2006, Borobudur tetap bertahan berdiri menyongsong roda waktu yang terus berputar, menyisakan kabut misteri yang tak kunjung tersingkap.

Teks dan Foto: Ismar Patrizki

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi