Menggali Asa di Kaldera Ijen

Seno Soegondo

Tengah malam baru berlalu satu jam dan dinginnya angin berhembus di kaki kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, namun tidak menyurutkan langkah para penggali belerang di Kawah Ijen.

Bergegas, sedikitnya 400 penambang belerang meninggalkan kehangatan perapian dari pondok-pondok mereka di Pos Paltuding dan Pondok Bunder. Pikulan, keranjang, obor, jaket tebal, penutup kepala dan masker, disiapkan. Setelah siap, para penggali belerang satu per satu meninggalkan pondok menuju kaldera Ijen.

Kuningnya belerang adalah tujuan mereka. Hawa dingin, beratnya medan perjalanan, dan bau belerang yang menyengat tidak menjadi hambatan bagi laki-laki penopang keluarga. Setapak demi setapak, mereka menuju dan menuruni tebing kaldera Ijen.

Menggali Asa di Kaldera Ijen Tengah malam baru berlalu satu jam, dan dinginnya angin berhembus di kaki kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, namun tidak menyurutkan langkah para penggali belerang di Kawah Ijen

Menggali Asa di Kaldera Ijen Tengah malam baru berlalu satu jam, dan dinginnya angin berhembus di kaki kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, namun tidak menyurutkan langkah para penggali belerang di Kawah Ijen

Meski para penggali belerang tidak pernah belajar ilmu geologi, mereka tahu kapan harus mengayunkan linggisnya ke tebing-tebing belerang di bibir kawah Ijen. Para penggali harus menunggu angin membawa asap belerang menjauh dari mereka. Berkejaran dengan waktu, mereka harus segera mengayunkan linggis ketika asap belerang tidak menyerang mereka.

Dalam sehari, mereka membawa belerang 70 - 120 kilogram keluar dari kawah Ijen di pikulan yang berada di pundak. Mereka mendapatkan upah Rp600,00 per kilogram.

Jadi jangan heran jika melihat kulit punggung yang berwarna coklat kehitaman dan lecet. Namun kerja keras mereka menjadi pemandangan menarik dan kekhasan dari Kawah Ijen. Turis mancanegara dan domestik mengabadikan keuletan para penggali belerang dalam kamera foto dan kamera video mereka.

Menggali Asa di Kaldera Ijen Tengah malam baru berlalu satu jam, dan dinginnya angin berhembus di kaki kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, namun tidak menyurutkan langkah para penggali belerang di Kawah Ijen

BANYUWANGI.

Semoga, keuletan mereka menjadi perbincangan menarik bagi turis asing untuk ditularkan kepada kawan, saudara dan kolega mereka hingga dolar mengalir ke sektor pariwisata republik tercinta ini melalui Ijen.

Tentu juga, keunikan penggali belerang Kawah Ijen tetap melengkapi keelokan dan eksotisme pemandangan pegunungan Ijen yang mempunyai ketinggian 2.443 meter di atas permukaan laut tersebut.

Menggali Asa di Kaldera Ijen Tengah malam baru berlalu satu jam, dan dinginnya angin berhembus di kaki kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, namun tidak menyurutkan langkah para penggali belerang di Kawah Ijen

BANYUWANGI.

Menggali Asa di Kaldera Ijen Tengah malam baru berlalu satu jam, dan dinginnya angin berhembus di kaki kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, namun tidak menyurutkan langkah para penggali belerang di Kawah Ijen

BANYUWANGI.

Menggali Asa di Kaldera Ijen Tengah malam baru berlalu satu jam, dan dinginnya angin berhembus di kaki kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, namun tidak menyurutkan langkah para penggali belerang di Kawah Ijen

Foto dan Teks : Seno Soegondo

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi