Sang Maestro

Ismar Patrizki (Antarafoto)<br />

Sebagian besar hidup Mimi Rasinah didedikasikan untuk berjuang mempertahankan tradisi tari topeng cirebon. Dari sebuah sanggar sederhana di rumahnya di Desa Pekandangan, Indramayu, Jawa Barat, ia menurunkan kebisaan menari topeng yang kian lekang dimakan zaman kepada dua generasi penerusnya. <br />

Nama Mimi Rasinah sudah kesohor sebagai seorang maestro tari topeng Cirebon. Ia pernah berkelana dari pergelaran ke pergelaran, bahkan hingga mancanegara. Kini, di usianya ke-80, Mimi Rasinah masih punya semangat. Meskipun stroke mengurung raganya hingga ia terpaksa duduk di atas kasur sembari menemani cicit bermain, Mimi Rasinah masih bersemangat setiap kali mendengar alunan musik pengiring tari topeng dimainkan.<br />

Jemari lentik Mimi Rasinah pun masih mampu memukau penonton tatkala ia tampil pada sebuah pementasan dalam rangka peringatan hari lahirnya yang ke-80 pada 20 Maret lalu. Saat tampil berdua bersama cucunya, Aerly Rasinah, dalam sebuah tarian simbolik prosesi penurunan pusaka kepada sang ahli waris berupa Tari Panji Rogo Sukmo, Mimi Rasinah masih memperlihatkan kekuatan dan kharismanya sebagai seniman sejati. Semangatnya yang tinggi mampu mengalahkan segala keterbatasan. Sang maestro bisa saja lumpuh secara fisik dan kian sepuh, tapi dian dalam jiwanya tidaklah padam.<br />

*** Local Caption *** INDRAMAYU.

*** Local Caption *** INDRAMAYU.

<br />

“Dirgahayu Mimi Rasinah”<br />

*** Local Caption *** INDRAMAYU.

*** Local Caption *** INDRAMAYU.

*** Local Caption *** INDRAMAYU.

*** Local Caption *** INDRAMAYU.

*** Local Caption *** INDRAMAYU.

*** Local Caption *** INDRAMAYU.

*** Local Caption *** INDRAMAYU.

Foto dan Teks: Ismar Patrizki (Antarafoto)<br />

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi