MAHALNYA HUTAN BAGI ORANGUTAN

REGINA SAFRI

Hidup tenang di alam liar hutan Kalimantan barangkali impian bagi setiap orangutan (Pongo pygmaeus) karena memang di sanalah habitat asal dan aslinya. Namun tidak semua spesies unik itu bias menikmati alam liar hutan Kalimantan, paling tidak bagi sekitar 200 ekor lebih Orangutan yang kini masih menghuni tempat konservasi Borneo Orangutan Survival (BOS) Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. <br />

<br />

Mereka hidup dalam perawatan dan pengawasan serta menjalani pelatihan sebagai bekal untuk hidup di alam liar hutan Kalimantan, mereka juga belajar hidup di alam sebenarnya untuk selanjutnya menjalani proses ‘pelepasliaran’. <br />

KUTAI.

KUTAI.

<br />

Namun ternyata proses itu tidaklah mudah, disamping butuh waktu untuk mempersiapkan orangutan juga besarnya biaya bagi penyiapan infrastruktur hutan liar bagi mereka. Itulah sebabnya sudah hampir sepuluh tahun ini, BOS tidak melepasliarkan orangutan. <br />

<br />

Penyebabnya antara lain sulit mencari hutan yang ideal dan aman untuk proses pelepasliaran orangutan saat ini, mereka juga harus membayar Rp 13 miliar kepada pemerintah untu izin pemakaian lahan dibawah skema HPH Restorasi dengan masa pemakaian 60 tahun. <br />

<br />

Biaya itu belum termasuk biaya perawatan dan rehabilitasi selama berada di pusat rehabilitasi yang juga tidak murah, untuk satu ekor saja bisa menghabiskan Rp 4-5 juta perbulan, meliputi makanan, perawatan kesehatan rutin, susu formula dan popok untuk bayi.<br />

<br />

Teks dan Foto: REGINA SAFRI

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi