MASIH ADA MERAH PUTIH DI LONG ALANGO

Widodo S Jusuf

Barang kali nama desa Long Alango, di Kabupaten Malinau, Kaltim amat jarang muncul dalam pemberitaan media, apalagi desa itu merupakan salah satu desa terpencil di kecamatan Bahau Hulu yang dihuni suku Dayak Kenyah sejak 350 tahun lalu. Berbatasan langsung dengan Serawak Malaysia, penduduk desa Long Alango harus menghadapi dilema-dilema.<br />

<br />

Dikelilingi hutan tropis terbentang bak karpet hijau yang tebal, di dukung oleh iklim khatulistiwa yang baik bagi tumbuhnya beberapa jenis tanaman pertanian, perkebunan dan kehutanan serta keragaman hayati mestinya menjadi potensi tersendiri bagi penghuninya. <br />

<br />

Namun kenyataannya kondisi masyarakatnya masih terbelakang, transportasi mahal, minim sarana jalan sehingga bahan kebutuhan pokoh mahal, malahan sumber matapencaharian terbatas sehingga kurang memberi dampak bagi kesejahteraan warganya, ditambah pula sarana dan prasarana umum dan akses informasi yang juga minim makin mempersulit kehidupan mereka. <br />

<br />

Akibatnya pula, sebagian dari mereka harus melakukan kegiatan perekonomian negeri jiran itu karena lebih dekat, lebih murah dan lebih efisien. <br />

<br />

Meski urusan perut mereka mengandalkan negeri tetangga, namun tidak mengurangi semangat nasionalisme di dada mereka, merah putih tetap berkibar, hanya saja ke depannya pemerintah pusat sudah seharusnya lebih memperhatikan kesejahteraan mereka. <br />

<br />

<br />

Foto dan Teks: Widodo S Jusuf

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi