LOKANANTA YANG TER(DI)LUPAKAN

Herka Yanis Pangaribowo

Seakan hilang ditelan zaman, begitulah sebuah nama Lokananta, semakin sedikit yang tahu, apalagi mengenal perusahaan rekaman musik pertama Indonesia milik negara yang terletak di Kota Solo. Lokananta dirintis dua pegawai Radio Republik Indonesia (RRI) Surakarta, Oetojo Soemowidjojo dan Raden Ngabehi Soegoto Soerjodipoero tahun 1950. Namun, pabrik piringan hitam pertama ini baru resmi berdiri dengan nama Pabrik Piringan Hitam Lokananta, Jawatan Radio Kementerian Penerangan RI di Surakarta pada 29 Oktober 1956.<br />

Sekitar empat puluh ribu keping piringan hitam kini tersimpan dalam rak-rak di salah satu ruang berukuran di kompleks Lokananta dari lagu daerah, lagu hiburan (pop), keroncong, wayang, gending Jawa, hingga pidato kenegaraan. Itu belum termasuk ribuan piringan hitam yang tak terdata dan tak terselamatkan. <br />

Kini Lokananta kondisinya antara hidup dan mati, pun tak lagi mendapat dukungan dana yang memadai dari Pemerintah. Meski demimian kegiatan recording, penggandaan kaset dan remastering (memindahkan isi rekaman dalam pita reel yang masih dalam bentuk analog ke data digital di komputer) masih rutin dilakukan. <br />

JAKARTA, 4/10 - LOKANANTA

JAKARTA, 4/10 - LOKANANTA

Untuk bertahan hidup karyawan hanya mengandalkan jasa rekam lagu-lagu lama, namun tentu saja tidak memadai hasilnya, upaya lainnya pun terpaksasa dilakukan seperti pemanfaatan sebagian properti untuk usaha futsal, studio band, dan disewakan sebagan ruangan untuk sebuah kantor asuransi. <br />

Ironis memang. Ditilik dari sejarahnya Lokanantalah yang menjadi tempat seniman besar seperti Gesang dan Waldjinah merekam karyanya. Dan sudah selayaknya Lokananta memperoleh perhatian sebagai salah satu aset sejarah musik Indonesia yang patut dilestarikan<br />

<br />

JAKARTA, 4/10 - LOKANANTA

JAKARTA, 4/10 - LOKANANTA

<br />

JAKARTA, 4/10 - LOKANANTA

JAKARTA, 4/10 - LOKANANTA

JAKARTA, 4/10 - LOKANANTA

JAKARTA, 4/10 - LOKANANTA

Foto dan teks: Herka Yanis Pangaribowo

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi