BALADA AISYAH

Irsan Mulyadi.

Aisyah…<br />

Begitulah sapaan akrab bocah berumur delapan tahun yang sejak satu tahun terakhir merawat ayahnya Muhammad Nawawi Pulungan (54) diatas becak di kawasan Masjid Raya Al Mahun, Kota Medan. <br />

Di usianya yang seharusnya mengecap pendidikan dan juga bermain, Aisyah rela meninggalkan sekolahnya dan mengubur keceriaannya demi merawat ayah tercinta.<br />

Jemari lentik anak yang memiliki nama lengkap Siti Aisyah Pulungan seakan tak ada hentinya memegang stang becak dayung dan membersihkan tubuh ayahnya yang terbaring, karena mengalami sakit paru-paru.<br />

Meski hidup dalam kesulitan, namun mengemis pantang ia lakukan, kerena ia memegang amanah ayahnya yang melarangnya untuk menjadi peminta-minta meski sesulit apapun hidupnya <br />

Untuk menyambung hidup, Aisyah bersama ayahnya acap kali diberi makan dan sedikit uang dari warga yang prihatin melihat kondisi mereka. Aisyah seakan harus berjuang hidup sendirian, karena ketika berumur satu tahun, ia telah ditinggalkan ibu kandungnya Sugiati yang kini tinggal di Pekan Baru, Riau.<br />

Kini, Aisyah dapat bernafas lega, setelah Pemerintah Kota Medan menanggung semua biaya perobatan ayahnya yang dirawat di rumah sakit Pirngadi. Bahkan, ia juga kembali bersekolah di SD Negeri 060786 tak jauh dari rumah sakit tepat ayahnya dirawat.<br />

Kisah yang menjadi sorotan media, membuat ibu kandungnya Sugiati menemui anak yang ditinggalkannya tersebut, namun pertemuan itu tidak bertahan lama, karena ibunya harus kembali lagi Pekan Baru, bersama suami barunya.<br />

Tidak banyak harapan yang diinginkan Aisyah, hidup bersama ayahnya dan mengecap pendidikan yang layak, untuk meraih cita-citanya menjadi seorang dokter.<br />

<br />

<br />

Foto dan Teks : Irsan Mulyadi.

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi