PESONA DANAU TIGA WARNA KELIMUTU

Apa yang anda harapkan ketika sampai di puncak gunung? Kedamaian? Ketenangan? Atau keindahan danau? Ya, danau. Bukan satu atau dua tapi tiga danau sekaligus. Warna warni pula. Sensasi itulah ketika kita menjejakkan kaki di puncak Gunung Kelimutu di ketinggian sekitar 1.640 DPL. <br /><br />Untuk menuju Danau Kawah Tiga Warna Kelimutu di Kbupaten Ende, Flores NTT itu kita harus trekking dari area parkir. Kita mendaki jalan setapak yang sebagian berbentuk anak tangga. Kicau burung-burung menjadi pengiring langkah kita menuju puncak. Tak salah karena danau tersebut terletak di kawasan Taman Nasional Kelimutu yang merupakan habitat sekitar 19 jenis burung yang terancam punah diantaranya punai Flores (Treron floris), burung hantu wallacea (Otus silvicola), sikatan rimba-ayun (Rhinomyias oscillans). Maka orkestra alam pun menyeruak di kawasan Taman Nasional Kelimutu. <br /><br />Setelah sekitar 20 menit berjalan sampailah di dua danau pertama yang bersisihan. Pertama, Tiwu Ata Polo yang berwarna biru tua yang diyakini oleh masyarakat setempat sebagai tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Di sebelahnya adalah Tiwu Nuwa Muri Koo Fai yang berwarna hijau tosca yakni tempat bersemayamnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Sekitar 1,5 km dari dua danau tersebut ke arah puncak terdapat Tiwu Ata Mbupu yakni tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal. <br /><br />Salah satu hal yang unik dari ketiga danau kawah tersebut yakni perubahan warna. Awalnya Danau Kelimutu dikenal memiliki tiga warna, yakni merah, biru dan putih. Seiring berjalannya waktu warna-warna itu pun berubah seperti di pertengahan tahun 2014 ini warna ketiga danau tersebut berubah menjadi biru tua, hijau tosca, dan teal (warna hijau kebiruan gelap). <br /><br />Sejumlah kalangan menduga perubahan warna air di danau itu disebabkan aktivitas gunung berapi Kelimutu, pembiasan cahaya matahari, adanya mikro biota air, terjadinya zat kimia terlarut, serta akibat pantulan warna dinding dan dasar danau. <br /><br />Sementara itu penduduk setempat juga memiliki pandangan tradisionalnya. Menilik dari asal nama Kelimutu yakni “keli” yang berarti gunung dan kata “mutu” yang berarti mendidih. Warna-warna danau Kelimutu dipercaya memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat. Mereka meyakini perubahan warna ketiga danau tersebut menunjukkan gejala alam yang akan timbul seperti gunung berapi meletus, adanya longsor, dan musibah lainnya.<br /><br /><br />Foto & Teks : Andika Wahyu<br />

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi