GEMA PERLAWANAN GENERASI MUDA PULAU DEWATA

<br /> Ismar Patrizki<br />

‘Bangun Bali, Subsidi Petani. Kita Semua Makan Nasi. Bukannya butuh reklamasi<br />Keputusan Bau Konspirasi. Penguasa Pengusaha Bagi Komisi. Konservasi dikhianati.<br />Bangun Bali Tolak Reklamasi, Sayang Bali Tolak Reklamasi<br />Bangun Bali Tolak Dibohongi, Rusak Bumi dan Anak Negeri...’<br />(Nosstress – Bali Tolak Reklamasi)<br /><br />Lirik lagu dilantukan serempak ratusan anak muda Bali saat menggelar aksi turun ke jalan mengelilingi Lapangan Renon yang juga merupakan kawasan pusat Pemerintahan Provinsi Bali pada Jumat 13 Maret 2015. Untuk kesekian kalinya dalam dua tahun ini, anak-anak muda Bali dari elemen pemuda, pelajar, mahasiswa, seniman, pengusaha, dan pekerja yang tergabung dalam Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi (ForBali) berdemonstrasi dengan pertunjukan seni jalanan untuk menolak rencana proyek reklamasi di wilayah Teluk Benoa, Bali. Aksi itu juga untuk menuntut pemerintah membatalkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 51 Tahun 2014 yang menjadi dasar hukum reklamasi dan pemanfaatan Teluk Benoa oleh investor.<br />

<br />Alasan anak-anak muda Bali gencar menyuarakan penolakan terhadap rencana proyek pengurukan laut seluas lebih kurang 700 hektare di wilayah Teluk Benoa, Bali Selatan, itu sangatlah sederhana, mereka tidak ingin alam tempat mereka dilahirkan dan dibesarkan rusak. Banjir, abrasi, hancurnya terumbu karang beserta biota laut, kerusakan ekosistem laut dan bakau, serta berbagai bentuk kemurkaan alam akibat dirusak oleh manusia menghantui benak mereka.<br />

<br />Bermacam pertanyaan, kritik, dan komentar terlontar dari anak-anak muda Bali yang lantang menentang. ‘Kami tidak butuh lagi pembangunan resor, hotel, wahana wisata, dan lain-lain! Bali sudah cukup rusak, pembangunan berlebihan menyebabkan ketimpangan alam dan budaya masyarakat Bali! Kami menolak reklamasi dengan alasan apa pun, demi anak-cucu kita nanti! Kalau untuk alasan pemerataan ekonomi, kenapa harus dibangun di Bali Selatan yang sudah dieksploitasi berlebihan, kenapa bukan pemerataan ekonomi di Bali Utara atau Bali Barat? Ke mana Presiden Joko Widodo yang kami, anak-anak muda Bali, dukung sepenuh hati pada saat pilpres lalu? Kenapa tidak berpihak kepada kami? Teluk Benoa merupakan wilayah konservasi yang diubah semena-mena untuk kepentingan tertentu! Reklamasi akan menghancurkan ekosistem pesisir dan biota laut sekaligus membunuh kami secara perlahan! Bali bukan milik penguasa dan investor! Batalkan Perpres Nomor 51 Tahun 2014! Jangan biarkan kami tenggelam! Kami tidak butuh reklamasi, kami butuh nasi!’<br />

<br />Di tengah afirmasi pemerintah provinsi atas megaproyek reklamasi, suara-suara menegasi akan terus didengungkan anak-anak muda Pulau Dewata hingga tuntutan mereka tercapai, yakni penghentian rencana proyek reklamasi Teluk Benoa dan pembatalan Perpres Nomor 51 Tahun 2014 oleh penguasa saat ini. Meski aral menghadang dan suara mereka tak menggema di seantero Nusantara, mereka bertekad akan terus berjuang melawan.<br />

<br />

<br />Foto dan Teks: Ismar Patrizki<br />

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi