TRADISI TUMBILOTOHE SAMBUT LAILATUL QADAR

Adiwinata Solihin

Bagi masyarakat Gorontalo selalu ada semangat baru di penghujung Ramadan. Daerah ini menyimpan sebuah tradisi yang kental dengan makna budaya dan agama yang disebut Tumbilotohe. <br />

<br />

Tradisi Tumbilotohe telah dilaksanakan sejak abad XV oleh tetua Gorontalo untuk menyambut malam Lailatul Qadar, salah satu malam diakhir bulan Ramadan yang diyakini ummat Islam merupakan malam penuh berkah dan pengampunan dari Tuhan YME. Selain itu juga, awalnya pelaksanaan Tumbilotohe dimaksudkan untuk memudahkan warga yang ingin memberikan zakat fitrah di malam hari. Dalam bahasa lokal, kata “tumbilo” berarti menyalakan atau memasang dan “tohe” berarti lampu, sebagai simbol penerang jalan bagi umat muslim menuju masjid pada tiga hari terakhir Ramadan. <br />

Pemangku adat saat menyalakan lampu minyak pertama pada perayaan Tumbilotohe (malam pasang lampu) di Gorontalo

Pemangku adat saat menyalakan lampu minyak pertama pada perayaan Tumbilotohe (malam pasang lampu) di Gorontalo

<br />

Sebelum lampu dinyalakan, para pemangku adat Gorontalo (baate) datang ke lokasi pusat perayaan Tumbilotohe diiringi tabuhan gendang. Sebuah obor digunakan untuk menyalakan lampu minyak kelapa yang berjejer pada sebuah alikusu. <br />

<br />

Seorang ibu menyalakan lampu minyak di halama rumahnya untuk memeriahkan perayaan Tumbilotohe (malam pasang lampu) di Gorontalo

Beberapa anak kecil bermain api pada perayaan Tumbilotohe (malam pasang lampu) di Gorontalo

Alikusu merupakan sebuah gerbang berbentuk kubah masjid berhiaskan 27 buah lampu. Dalam alikusu juga digantungkan setandan pisang dan pohon tebu. Pisang bermakna sebagai kemakmuran, kesuburan dan perjuangan hidup. Sedangkan tebu bermakna manisnya hidup seiring bertambahnya usia. <br />

<br />

Setelah lampu pertama dinyalakan, ribuan atau bahkan ratusan ribu, jutaan lampu lainnya dalam sekejap juga menyinari setiap tempat di tepi jalan, pekarangan rumah, lapangan, halaman kantor, masjid, dan lapangan sepak bola bahkan hingga pekuburan. <br />

Beberapa anak kecil saat sedang bermain lampu minyak pada perayaan Tumbilotohe (malam pasang lampu) di Gorontalo

Semarak perayaan Tumbilotohe (malam pasang lampu) di Gorontalo pada salah satu lapangan masjid yang di terangi ribuan lampu minyak

<br />

Tak hanya umat muslim, pemeluk agama lain juga turut memeriahkan tradisi ini dengan memasang lampu di halaman rumah masing-masing. <br />

<br />

Lampu minyak pada perayaan Tumbilotohe (malam pasang lampu) di Gorontalo

<br />

Teks dan foto : Adiwinata Solihin

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi