FESTIVAL BOALEMO DI SERAMBI MADINAH

Yusran Uccang

Para penari yang memakai pakaian adat khas Gorontalo dan kepala ditutup dengan jilbab, mulai beriringan memasuki lapangan untuk menari tari "Tidi Lo Polopalo", dibarengi dengan parade sejumlah kapal nelayan dan atraksi terjun payung pasukan Marinir TNI AL. Atraksi itu membuka Festival Boalemo 2015 di Pantai Bolihutuo, Kabupaten Boalemo, Gorontalo 10-14 September lalu.

Festival itu pertama kali diselenggarakan sebagai rangkaian dari Sail Tomini di Teluk Tomini, Parigi Motong, Sulawesi Tengah. Ada beragam kegiatan seni dan budaya yang ditampilkan, mulai dari peragaan permainan alat musik tradisional "Polopalo" oleh anak-anak, tarian kuda lumping dan tarian khas etnis Minahasa.

Pada malam hari, pengunjung disuguhkan tari "kreasi" dan musik gendang yang mengiringi tari "Dana-dana" yang merupakan tari khas Gorontalo, disusul karnaval busana karawo yang menjadi kain sulaman unggulan Gorontalo keesokan harinya. Dan tak luput pula sejumlah nelayan mempertontonkan tradisi menangkap ikan nike yang merupakan ikan khas Gorontalo, kemudian diolah dan dinikmati beramai-ramai oleh pengunjung secara gratis.

Para penari memakai pakaian adat khas Gorontalo dan kepala ditutup dengan jilbab, mulai beriringan memasuki lapangan untuk menari tari ?Tidi Lo Polopalo?, dibarengi dengan parade sejumlah kapal nelayan dan atraksi terjun payung oleh pasukan Marinir TNI AL

Para penari memakai pakaian adat khas Gorontalo dan kepala ditutup dengan jilbab, mulai beriringan memasuki lapangan untuk menari tari ?Tidi Lo Polopalo?, dibarengi dengan parade sejumlah kapal nelayan dan atraksi terjun payung oleh pasukan Marinir TNI AL

Keterampilan dalam beradu kecepatan mengayuh perahu tradisional juga dipertontonkan oleh kaum suku Bajo yang tinggal di daerah tersebut. Tidak hanya kegiatan kesenian dan budaya yang dapat dinikmati di pantai Bolihutuo, namun keelokan alamnya juga memanjakan pengunjung, air yang biru jernih dengan terumbu karang yang indah bertabur ikan-ikan di atasnya.

Pantai Bolihutuo merupakan objek wisata terbaik di kabupaten itu. Dengan dihelatnya festival tersebut akan mampu menarik wisatawan baik domestik maupun manca negara untuk berkunjung ke Gorontalo yang dijuluki kota “Serambi Madinah” itu.

Para penari memakai pakaian adat khas Gorontalo dan kepala ditutup dengan jilbab, mulai beriringan memasuki lapangan untuk menari tari ?Tidi Lo Polopalo?, dibarengi dengan parade sejumlah kapal nelayan dan atraksi terjun payung oleh pasukan Marinir TNI AL

Para penari memakai pakaian adat khas Gorontalo dan kepala ditutup dengan jilbab, mulai beriringan memasuki lapangan untuk menari tari ?Tidi Lo Polopalo?, dibarengi dengan parade sejumlah kapal nelayan dan atraksi terjun payung oleh pasukan Marinir TNI AL

Para penari memakai pakaian adat khas Gorontalo dan kepala ditutup dengan jilbab, mulai beriringan memasuki lapangan untuk menari tari ?Tidi Lo Polopalo?, dibarengi dengan parade sejumlah kapal nelayan dan atraksi terjun payung oleh pasukan Marinir TNI AL

Para penari memakai pakaian adat khas Gorontalo dan kepala ditutup dengan jilbab, mulai beriringan memasuki lapangan untuk menari tari ?Tidi Lo Polopalo?, dibarengi dengan parade sejumlah kapal nelayan dan atraksi terjun payung oleh pasukan Marinir TNI AL

Para penari memakai pakaian adat khas Gorontalo dan kepala ditutup dengan jilbab, mulai beriringan memasuki lapangan untuk menari tari ?Tidi Lo Polopalo?, dibarengi dengan parade sejumlah kapal nelayan dan atraksi terjun payung oleh pasukan Marinir TNI AL

Para penari memakai pakaian adat khas Gorontalo dan kepala ditutup dengan jilbab, mulai beriringan memasuki lapangan untuk menari tari ?Tidi Lo Polopalo?, dibarengi dengan parade sejumlah kapal nelayan dan atraksi terjun payung oleh pasukan Marinir TNI AL

Para penari memakai pakaian adat khas Gorontalo dan kepala ditutup dengan jilbab, mulai beriringan memasuki lapangan untuk menari tari ?Tidi Lo Polopalo?, dibarengi dengan parade sejumlah kapal nelayan dan atraksi terjun payung oleh pasukan Marinir TNI AL

Teks dan Foto : Yusran Uccang

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi