SABUK NUSANTARA PENYAMBUNG WARGA KEPULAUAN

Widodo S. Jusuf

Peluit kapal telah berbunyi untuk ketiga kalinya. Hal itu menandakan bahwa kurang dari setengah jam lagi, KM Sabuk Nusantara 39 yang sedang berlabuh di dermaga Pelabuhan Pulau Sedanau, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, akan segera bertolak menuju ke tujuan berikutnya yakni perairan Pulau Tiga.

Perjalanan menuju ke perairan Pulau Tiga membutuhkan waktu sekitar dua jam. Setibanya di kawasan Pulau Tiga, kapal perintis ini hanya bisa membuang jangkar sekitar 500 meter dari bibir pantai karena tidak bisa merapat ke dermaga akibat perairan yang dangkal.

Tidak berapa lama, sejumlah kapal pompong bermuatan orang dan barang merapat ke lambung kanan dan kiri dari kapal perintis ini untuk menaikkan penumpang dan bongkar muat barang seperti kelapa, ikan laut, barang kelontong dan sebagainya.

KM Sabuk Nusantara 39 berlabuh di Dermaga Pelabuhan Kota Tarempa di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau.

Sejumlah penumpang berada di dek KM Sabuk Nusantara 39 yang berlayar menuju Pulau Midai di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

KM Sabuk Nusantara 39 merupakan salah satu kapal laut perintis yang berlayar mengarungi laut Kepulauan Riau selain KM Sabuk Nusantara 30, KM Terigas, KM Perintis Gunung Bintan dan KM Bukit Raya.

Kapal yang memiliki panjang 62,8 meter, lebar 12 meter, kecepatan 12 knot dan daya mesin 2×1.000 daya kuda (horse power) beroperasi melayani daerah-daerah terluar di Kepulauan Riau dan Anambas yakni Tanjung Pinang, Pulau Tambelan, Pontianak, Pulau Serasan, Pulau Subi, Pelabuhan Penagi di Ranai, Pulau Laut, Kelarik, Pulau Sedanau, Pulau Tiga, Pulau Midai, Pelabuhan Tarempa, Pelabuhan Kuala Maras dan kembali ke Tanjung Pinang.

KM Sabuk Nusantara 39 membutuhkan waktu sekitar delapan hingga 10 hari untuk sekali perjalanan ke 14 titik tujuan tersebut.

Sebuah gitar ukulele dan batok kelapa berukir wajah manusia tergelak di salah satu jendela kamar anak buah kapal (ABK) KM Sabuk Nusantara 39 yang berlayar ke Pelabuhan Tarempa di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau.

Sejumlah penumpang berada di ruang kelas ekonomi KM Sabuk Nusantara 39 ketika berlayar ke Kuala Maras di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau.

Kapal laut yang dinahkodai oleh Kapten Mohammad Nasir ini merupakan primadona dan “juru selamat” serta transportasi alternatif bertarif murah selain pesawat terbang bagi warga yang ada di pulau-pulau di Kepulauan Riau, khususnya di wilayah Kabupaten Natuna dan Anambas.

Keberadaan kapal perintis berkapasitas 400 tempat tidur ini akan semakin diminati oleh warga manakala musim arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri tiba setiap tahunnya.

Jumlah penumpang akan membludak hingga mencapai 600 orang di atas kapal tersebut.

Seorang petugas KM Sabuk Nusantara 39 melakukan pemeriksaan tiket penumpang ketika berlayar menuju Pulau Midau di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Sejumlah penumpang menggunakan kapal pompong menaiki KM Sabuk Nusantara 39 yang sedang buang jangkar di perairan Pulau Tiga, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

“Orang-orang akan memenuhi setiap sudut kapal ini, hingga ke dek kelas satu dan dua kecuali anjungan. Susah sekali kalo mau berjalan-jalan di atas kapal ketika musim mudik lebaran Idul Fitri tiba karena sesaknya penumpang,” kata Mohammad Nasir.

Namun demikian Nasir menambahkan bahwa dirinya tidak akan berani memberangkatkan kapalnya berlayar manakala Syahbandar pelabuhan tidak mengeluarkan izin berlayar bila jumlah penumpang sudah melebihi kapasitas tempat tidur yang terpasang.

“Kita akan mengikuti aturan yang dikeluarkan oleh Syahbandar,” imbuhnya.

Nelayan melakukan bongkar muat hasil laut ke dek KM Sabuk Nusantara 39 yang sedang buang jangkar di perairan Pulau Tiga di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Sejumlah penumpang berdiri di geladak KM Sabuk Nusantara 39 yang sedang berlayar ke Pulau Midai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Dengan adanya KM Sabuk Nusantara 39 bersama kapal-kapal perintis lainnya, akses dan konektivitas bagi orang, uang dan barang ke sejumlah pulau yang ada di Kepulauan Riau ini terbuka sehingga mampu memberikan denyut nadi kehidupan dan ekonomi di wilayah kepulauan terluar di kawasan barat Indonesia ini.

Sejumlah peralatan navigasi dan peta Kepulauan Riau berada di anjungan KM Sabuk Nusantara 39 yang berlayar ke Pelabuhan Tarempa di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau.

Nahkoda KM Sabuk Nusantara 39 Kapten Mohammad Nasir (kanan) bersama ABK lainnya bersiap merapatkan kapal perintis itu ke dermaga Pelabuhan Tarempa di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau.

KM Sabuk Nusantara 39 berlayar menuju dermaga Pelabuhan Tarempa di Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau.

Foto dan Teks: Widodo S. Jusuf

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi