NADRAN, SEDEKAH BUMI NELAYAN PESISIR UTARA

Sigid Kurniawan

Pagi itu, ratusan nelayan Muara Angke, Jakarta Utara sengaja tidak mencari ikan seperti hari-hari biasanya. Namun, kapal-kapal yang biasanya digunakan untuk mencari ikan telah disulap sedemikian rupa dengan berbagai hiasan dan sesaji.

Mereka, bersama anak keluarganya, berkumpul untuk menggelar sebuah hajatan tahunan "Nadran". Istilah itu, masyarakat sekitar menyebut, merupakan tradisi sedekah bumi nelayan pesisir utara Pulau Jawa menjelang datangnya musim yang baik untuk mencari ikan. Nadran yang dilaksanakan di Muara Angke persis dengan tradisi yang digelar di Indramayu, Jawa Barat karena mayoritas nelayan Muara Angke berasal dari Indramayu.

Nadran sejatinya merupakan bentuk harmonisasi antara manusia, alam serta Tuhan dalam wujud syukur atas berkah laut yang melimpah yang diungkapkan dengan sedekah laut.

Para nelayan bersama keluarganya bersiap mengikuti sedekah bumi Nadran di Muara Angke, Jakarta Utara.

Para nelayan bersama keluarganya bersiap mengikuti sedekah bumi Nadran di Muara Angke, Jakarta Utara.

Upacara itu dimulai dengan ruwatan dengan pagelaran wayang kulit dengan lakon Budug Basuh yang bercerita tentang Dewa Antasari yang memiliki penyakit kulit. Selama berlangsung pertunjukan, para nelayan berkumpul di depan sang dalang untuk berebut air ruwatan yang akan dibagikan setelah pagelaran wayang selesai. Konon air tersebut dipercaya para nelayan mampu mendatangkan keberkahan dan keselamatan.

Seusai berebut air ruwatan, deru mesin dari ratusan kapal pun bergema, tanda bersiap berlayar menuju tengah laut.

Upacara inti berupa melarung berbagai sesaji yang telah disiapkan warga sebelumnya pada sebuah kapal khusus. Sesampainya di tengah laut, kapal yang memuat berbagai macam sesaji tersebut dilarung, warga pun berhamburan untuk berebut. Nelayan Muara Angke meyakini jika mampu mendapatkan sesajian itu maka konon akan mendapatkan kebaikan yang diperoleh pada musim berburu ikan selanjutnya.

Para nelayan berebut air yang dipercaya membawa berkah saat berlangsung sedekah bumi Nadran di Muara Angke, Jakarta Utara.

Nelayan mengambil air yang dipercaya membawa berkah saat berlangsung sedekah bumi Nadran di Muara Angke, Jakarta Utara.

Dalan memainkan wayang kulit dengan lakon Budug Basuh dalam sedekah bumi Nadran di Muara Angke, Jakarta Utara.

Para nelayan berebut air yang dipercaya membawa berkah saat berlangsung sedekah bumi Nadran di Muara Angke, Jakarta Utara.

Para nelayan berebut sesaji yang ada di dalam kapal dalam sedekah bumi Nadran di Muara Angke, Jakarta Utara.

Para nelayan berebut air yang dipercaya membawa berkah saat berlangsung sedekah bumi Nadran di Muara Angke, Jakarta Utara.

Para nelayan bersama keluarganya berlayar untuk mengikuti sedekah bumi Nadran di Muara Angke, Jakarta Utara.

Para nelayan bersama keluarganya bersiap mengikuti sedekah bumi Nadran di Muara Angke, Jakarta Utara.

Seorang perempuan menunggu dimulainya acara sedekah bumi Nadran di Muara Angke, Jakarta Utara.

Para nelayan berebut sesaji yang ada di dalam kapal dalam sedekah bumi Nadran di Muara Angke, Jakarta Utara.

Sesaji berupa seekor ayam yang akan dilarung dalam sedekah bumi Nadran di Muara Angke, Jakarta Utara.

Dalan memainkan wayang kulit dengan lakon Budug Basuh dalam sedekah bumi Nadran di Muara Angke, Jakarta Utara.

Foto dan Teks: Sigid Kurniawan

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi