MENGASAH NALURI TEMPUR INFANTERI

M Risyal Hidayat

Rentetan suara tembakan senapan kaliber 5,56 mm dari senapan serbu 1 (SS 1) bertubi-tubi terdengar bersahutan menggema diantara celah bukit yang tak lain merupakan tembakan prajurit batalyon infanteri (Yonif) Brigade Infanteri-1 (Brigif-1) Korps Marinir TNI AL yang berada di permukaan air laut menuju sasaran tembak di atas bukit, “Zero Accident” kalimat yang selalu diteriakkan pelatih pada pelaku (prajurit Yonif) dalam pelaksanaan menembak yang menggunakan amunisi tajam dalam latihan pemantapan batalyon infanteri (Lattap Yonif) Marinir 2015.

Lattap Yonif 2015 dilaksanakan selama 24 hari mulai 26 November hingga 18 Desember 2015 di daerah pantai Malang Selatan dengan melibatkan 1.137 prajurit yang terdiri dari 192 prajurit sebagai pendukung dan 945 prajurit sebagai pelaku yang berasal dari batalyon dijajaran Brigif-1 Marinir.

Kegiatan ini dibagi dalam tiga tahap, yakni meliputi tahap satu dengan materi renang laut, dayung perahu karet, menembak di atas perahu karet, menembak dari laut ke darat dan perbukitan (mounteineering). Tahap dua meliputi Ilmu Medan Membaca Peta (IMMP), penyeberangan sungai, operasi hutan dan gunung, serangan perkubuan.

Prajurit Brigade Infanteri-1 (Brigif-1) Korps Marinir TNI AL melakukan manuver tempur saat latihan serangan amunisi tajam (sermujam) di kawasan Bajul Mati, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Komandan Brigade Infanteri-1 (Brigif-1) Marinir selaku Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) Kolonel (Mar) Sugianto (kiri) menginspeksi prajurit batalyon infanteri Marinir di Puslatpur Marinir Purboyo, Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Tahap tiga, operasi darat meliputi Gerakan Menuju Kontak (GMUK), serangan, pertahanan, menembak, patroli penyelidik, patroli tempur dan pemindahan ke belakang. Semua materi kegiatan tersebut untuk memantapkan dan meningkatkan kemampuan pimpinan lapangan, serta profesionalisme Prajurit sesuai kesenjataan.

Sebagai inti kekuatan pasukan pendarat Amfibi, Brigif-1 Marinir mengemban misi pembinaan dan penggunaan kekuatan dalam bidang pembinaan, Brigif-1 Marinir memiliki pokok membina kemampuan sebagai pasukan pendarat amfibi. Sedangkan dalam penggunaan kekuatan Brigif-1 Marinir bertugas melaksanakan pengamanan dalam negeri, operasi pendaratan amfibi, operasi pengamanan pantai serta pulau terluar strategis wilayah Indonesia.

Seorang prajurit menunjukkan mortir dari senjata bantuan infanteri di Puslatpur Marinir Purboyo, Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Sejumlah prajurit Brigade Infanteri-1 (Brigif-1) Korps Marinir TNI AL bersiap melakukan manuver tempur saat latihan serangan amunisi tajam (sermujam) di kawasan Bajul Mati, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Sejumlah prajurit Brigade Infanteri-1 (Brigif-1) Korps Marinir TNI AL salat jumat berjamaah disela-sela latihan pemantapan batalyon infanteri Korps Marinir TNI AL di kawasan Sendang Biru, Kabupaten Malang Selatan, Jawa Timur.

Sejumlah prajurit Brigade Infanteri-1 (Brigif-1) Korps Marinir TNI AL melakukan manuver tempur saat latihan serangan amunisi tajam (sermujam) di kawasan Bajul Mati, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Prajurit Brigade Infanteri-1 (Brigif-1) Korps Marinir TNI AL bersiap menembak dengan senapan serbu (SS-1) amunisi tajam dari air di kawasan Pantai Sendang Biru, Malang, Jawa Timur.

Sejumlah prajurit Brigade Infanteri-1 (Brigif-1) Korps Marinir TNI AL bersiap menembak dengan senapan serbu (SS-1) amunisi tajam dari air di kawasan Pantai Sendang Biru, Malang, Jawa Timur.

Prajurit Brigade Infanteri-1 (Brigif-1) Korps Marinir TNI AL menyeberangi sungai di kawasan Bajul Mati, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Sejumlah prajurit Brigade Infanteri-1 (Brigif-1) Korps Marinir TNI AL melakukan ketahanan renang di Slat Sempu, Malang, Jawa Timur.

Prajurit Brigade Infanteri-1 (Brigif-1) Korps Marinir TNI AL melakukan manuver tempur saat latihan serangan amunisi tajam (sermujam) di kawasan Bajul Mati, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Sejumlah prajurit Brigade Infanteri-1 (Brigif-1) Korps Marinir TNI AL melakukan manuver tempur saat latihan serangan amunisi tajam (sermujam) di kawasan Bajul Mati, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Dua prajurit Brigade Infanteri-1 (Brigif-1) Korps Marinir TNI AL melakukan manuver tempur saat latihan serangan amunisi tajam (sermujam) di kawasan Bajul Mati, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Seorang prajurit menunjukkan amunisi tajam 7,62 mm dari senjata bantuan infanteri "General Purpose Machine Gun (GPMG)" di Puslatpur Marinir Purboyo, Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Foto dan Teks: M Risyal Hidayat

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi