RIMBUNNYA PASAR PAPRINGAN

Anis Efizudin

Terletak satu kilometer dari jalan raya Temanggung-Kandangan, Jawa Tengah, sebuah kebun bambu disulap menjadi pasar tradisional dengan nama Pasar Papringan (kebun bambu, pring = bambu).

Pasar yang diselenggarakan tiap 35 hari sekali (pada Minggu Wage) itu menjual produk kuliner, kerajinan, dan hasil pertanian warga Caruban dan sekitarnya.

Melalui Pasar Papringan ini, pengelola ingin mengangkat produk-produk lokal yang serba natural, khusus untuk kuliner yang dijual di Pasar Papringan tidak mengandung MSG (monosodium glutamate) maupun pewarna dan pemanis buatan.

Papan penunjuk jalan yang terbuat dari tampah Bambu menuju Pasar Papringan, Dusun Kelingan, Caruban, Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah.

Anak-anak membantu berjualan di Pasar Papringan, Dusun Kelingan, Caruban, Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah.

Sejumlah menu juga dieksplorasi dari rebung (bambu muda), seperti soto papringan, kupat tahu papringan, gablok pecel papringan, semua berbau papringan karena eksplorasi dari rebung.

Satu hal unik dalam penyelenggaraan Pasar Papringan yakni dalam bertransaksi tidak menggunakan uang rupiah, tetapi koin bambu atau pring. Koin yang disediakan, yakni pecahan satu pring, lima pring, sepuluh pring, dan 50 pring. Satu pring setara dengan Rp1.000.

Dipilihnya Papringan berdasarkan tanaman bambu punya sejarah panjang, tanaman bambu sejak awal dipakai oleh masyarakat desa sejak lahir hingga orang meninggal. Bambu menjadi peralatan rumah tangga, peralatan pertanian, bahkan konstruksi rumah.

Pengelola pasar Papringan mengambil Mata Uang Pring Berbagai Pecahan di Pasar Papringan, Dusun Kelingan, Caruban, Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah.

Penjual melayani pembeli di Pasar Papringan, Dusun Kelingan, Caruban, Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah.

Saat ini bambu menjadi perhatian banyak pihak, karena dia tumbuh sangat cepat, menghasilkan oksigen jauh lebih banyak, tidak ada penyakitnya, menyuburkan tanah, dan untuk konservasi air.

Pengelola berharap bisa memberikan manfaat ekonomi, kegembiraan, dan manfaat bagi kelestarian alam, sosial, dan budaya. Sekaligus untuk mengenang kembali kejayaan pasar rakyat dengan nuansa tradisional yang alami.

Berbagai jenis sambal tradisonal yang dijual di Pasar Papringan, Dusun Kelingan, Caruban, Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah.

Anak-anak turut membantu berjualan di Pasar Papringan, Dusun Kelingan, Caruban, Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah.

Penjual jamu gendong melayani pembeli di Pasar Papringan, Dusun Kelingan, Caruban, Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah.

Pengunjung menukarkan uang rupiah dengan mata uang Pring di Pasar Papringan, Dusun Kelingan, Caruban, Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah.

Pengunjung melihat Radio kayu yang dijual di Pasar Papringan, Dusun Kelingan, Caruban, Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah.

Penjual menunggu dagangan di sudut Pasar Papringan, Dusun Kelingan, Caruban, Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah.

Foto dan Teks: Anis Efizudin

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi