MENYUARAKAN MISI KEMANUSIAAN DARI TENGAH LAUT

Akbar Nugroho Gumay

Kerjasama militer Angkatan Laut tidak hanya sebatas perang dan unjuk kekuatan, melainkan juga mencakup bagaimana menjalankan misi-misi perdamaian dan kemanusiaan. Hal itulah yang menjadi dasar diselenggarakannya ‘Komodo 2016’, latihan bersama antar Angkatan Laut 36 negara yang diselenggarakan TNI di Padang dan Kepulauan Mentawai 12-16 April 2016.

Komodo 2016 terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu Internasional Fleet Review (IFR), Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) Kedua, dan Western Pasific Naval Symposium (WPNS) ke-lima belas.

IFR adalah tradisi di Angkatan Laut berupa parade kapal perang yang membentuk formasi lego jangkar. WPNS adalah pertemuan para Kepala Staf Angkatan Laut negara negara di Pasifik Barat, yang tahun ini mengangkat tema "Kerjasama Maritim untuk menjaga stabilitas di wilayah Pasific Barat".

Prajurit Marinir TNI Angkatan Laut menunjukkan kolone senjata dalam acara pembukaan Komodo 2016 di Mako Lantamal II Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat.

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (kedua kanan), KSAL Laksamana Ade Supandi (kiri) dan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno memencet bel tanda dibukanya Komodo 2016 di Mako Lantamal II Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat.

Puncak acara Komodo 2016, adalah MNEK yang berupa latihan bersama angkatan laut dengan menitik beratkan pada misi kemanusiaan dan perdamaian yang mencakup operasi penyelamatan serta kesehatan.

Selain itu Komodo 2016 juga memiliki agenda budaya tambahan yaitu kirab kota yang menampilkan parade delegasi peserta dari berbagai negara yang memiliki armada angkatan laut kuat seperti Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Jepang dan Korea Selatan dan lainnya.

Ajang prestisius bagi Angkatan Laut dunia ini dibuka Presiden Joko Widodo, yang didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, KSAL Laksamana Ade Supandi, dan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.

Peserta kirab membawa papan nama negara peserta Komodo 2016 di Padang, Sumatera Barat.

Kapal perang berbagai negara peserta Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2016 melakukan sailing pass melintasi KRI Makassar-590 di perairan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Dalam sambutannya saat membuka Komodo 2016, Presiden Jokowi menyebut latihan operasi militer selain perang seperti bantuan kemanusiaan sangat dibutuhkan, dan hal itu akan lebih maksimal apabila dilakukan bersama-sama dengan negara lain.

Kapal perang berbagai negara peserta Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2016 melakukan sailing pass melintasi KRI Makassar-590 di perairan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Anggota TNI Angkatan Laut mengawasi Kapal perang berbagai negara yang mengikuti latihan laut Marine Naval Excercise Komodo (MNEK) 2016 di perairan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Anggota TNI Angkatan Laut menaiki sekoci penyelamat dalam latihan gabungan Indonesia-Korea Selatan dengan misi penyelamatan di tengah laut di perairan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Formasi kapal perang sejumlah negara tercatat di depan anjungan KRI Makassar-590 dalam latihan laut Marine Naval Excercise Komodo (MNEK) 2016 di perairan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Sistem navigasi KRI Makassar-590 yang membaca posisi kapal peserta latihan laut Marine Naval Excercise Komodo (MNEK) 2016 di perairan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Anggota TNI Angkatan Laut membawa korban menuju helikopter dalam latihan gabungan Indonesia-Korea Selatan dengan misi penyelamatan di tengah laut di perairan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Anggota TNI Angkatan Laut RI bersama Korea Selatan bersiap mengevakuasi korban dari sekoci penyelamat keatas KRI Makassar dalam latihan gabungan Indonesia-Korea Selatan dengan misi penyelamatan di tengah laut di perairan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Anggota TNI Angkatan Laut mempersiapkan Helikopter disela latihan laut Marine Naval Excercise Komodo (MNEK) 2016 di perairan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Foto dan Teks: Akbar Nugroho Gumay

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi