KETIKA PARA PENDATANG PULANG

Rosa Panggabean

Sebuah “joke” kerap dilontarkan pada saat-saat menjelang Lebaran,” ..untuk menyelesaikan masalah transportasi di Jakarta, kota ini tidak butuh gubernur yang mumpuni, cuma butuh Lebaran”.

Saat Lebaran memang ibukota yang konon lebih kejam dari ibu tiri itu menjadi lebih ramah, karena jalanan yang biasanya macet kini terasa lancar, bahkan lengang di jam-jam tertentu.

Kemudian dimanakah para kaum urban ibukota yang berjumlah puluhan juta itu berada? Menurut data dari PT Jasa Marga, pada 29 Juni 2016 atau H-7 Lebaran hingga 12 Juli 2016 atau H+5 Lebaran, sebanyak 677.443 kendaraan melintasi pintu tol Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Perbandingan suasana empat jalur dipakai kendaaraan dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah di pintu keluar tol Brebes atau terkenal dengan istilah Brexit dengan kondisi jalan tersebut di masa arus balik.

Perbandingan foto sebuah mobil yang melintas di jalan tol saat arus mudik di kawasan Pejagan, Brebes, Jawa Tengah dengan kondisi arus balik di lokasi yang sama.

Sementara menurut catatan kepolisian, sejak H-6 hingga Hari H pertama Lebaran sebanyak 2.549.348 kendaraan baik roda empat dan roda dua melintasi tiga jalur mudik utama, yaitu jalur Pantura, jalur Tengah, dan jalur Pantai Selatan.

Pemudik dalam kendaraan tersebut lalu menghiasi menu utama pemberitaan di berbagai media. Kemacetan terjadi di berbagai daerah akibat akitivitas bernama mudik Lebaran.

Sesungguhnya pemerintah telah menyiapkan sebuah jalan tol baru untuk mengantisipasi kemacetan saat arus mudik. Sejumlah ruas jalan tol baru dari Pejagan hingga Brebes Timur yang diresmikan pada 16 Juli 2016.

Foto suasana kemacetan di tol Cipali di kawasan Batu Bleneng Cirebon saat mudik dan kondisi jalan tol di saat lengang, Cirebon, Jawa Barat.

Perbandingan foto kondisi jalan tol yang macet total saat arus mudik di kawasan Pejagan, Brebes, Jawa Tengah dengan kondisi arus balik di lokasi yang sama.

Namun jalan tol itu pun tak sanggup menampung jutaan kaum urban ibukota yang turun ke jalan dalam waktu bersamaan. Hampir semua jalur utama maupun alternatif untuk mudik darat lumpuh total berjam-jam.

Saat macet total, timbul masalah seperti kehabisan bensin di tengah jalan, juga kelaparan. Hal ini dimanfaatkan warga sekitar untuk berjualan bensin dan makanan. Pada saat kemacetan terurai, yang tersisa adalah sampah yang tercecer puluhan kilo di jalan bebas hambatan itu.

Sementara itu di kondisi berbeda 180 derajat nampak di wajah Jakarta. Suasana jalan tampak sepi, tanpa dominasi bunyi knalpot dan klakson. Poin-poin transportasi publik seperti stasiun kereta dan halte bis yang biasanya dijejali kelas pekerja juga tampak lengang, pertokoan pun tidak beroperasi karena baik pembeli maupun penjual sedang mudik.

Perbandingan suasana saat arus mudik di jalan tol Kanci-Brebes, Jawa Tengah dengan kondisi arus balik di lokasi yang sama.

Perbandingan suasana macet total di pintu keluar tol Pejagan, Brebes, Jawa Tengah dengan kondisi di saat arus balik di lokasi yang sama.

Ibukota sejenak bernafas lega.

Perbandingan suasana saat arus mudik di jalur pantura Brebes yang harus melakukan "contra flow" di kawasan Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah dengan kondisi arus balik di lokasi yang sama.

Perbandingan suasana warga dan pedangan eceran yang mengantre di pom bensin dengan jeriken sebagai imbas dari tol Kanci-Brebes yang macet total saat arus mudik dengan kondisi pom bensi saat arus balik di lokasi yang sama.

Perbandingan suasana lengang di kawasan perkantoran Jalan Prof

Perbandingan suasana lengang di Jalan MH Thamrin Jakarta saat Lebaran dengan kondisi jalan yang penuh kendaraan di hari biasa di lokasi yang sama.

Perbandingan suasana toko yang tutup di kawasan Sabang saat Lebaran dengan kondisi jalan di hari biasa lokasi yang sama.

Perbandingan suasana lengang di Jalan Abdullah Syafiie saat Lebaran dengan kondisi jalan di hari biasa saat warga Jakarta berangkat kerja di lokasi yang sama.

Perbandingan suasana lengang di halte Jalan Sudirman Jakarta saat Lebaran dengan kondisi halte di hari biasa di lokasi yang sama.

Foto dan Teks: Rosa Panggabean

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi