MAHAKARYA GOTIK COLOGNE KATEDRAL

Hermanus Prihatna

Hohe Dom Kirche St. Petrus dikenal juga dengan nama Kölner Dom atau Cologne Katedral, berdiri megah di kota Köln, kota keempat terbesar di Jerman. Menjulang setinggi 157 meter mengisi lanskap kota yang terbelah oleh sungai Rhein.

Katedral ini selain aktif dikunjungi umat Katolik di Jerman maupun dari berbagai negara lain, juga menjadi salah satu tujuan para wisatawan. Tercatat sekitar 20.000 orang setiap harinya mengunjungi bangunan bergaya gotik dengan menara-menara mengerucut tajam ke langit.

Berbahan dasar kepingan batu tersusun, tak berpulas cat, menimbulkan kesan garis-garis dengan tepian yang menyiku menjadi khas. Relif terpahat menggelantung di langit-langit batu menuju pintu-pintu masuk ke dalam gereja yang telah ditetapkan Unesco sebagai warisan dunia sejak tahun 1996.

Salah satu lonceng dari 11 lonceng yang ada di Cologne Katedral.

Sejumlah kendaraan khusus untuk wisatawan menanti para pengunjung yang akan menggunakan sarana transportasi keliling kawasan Cologne Katedral.

Setelah melewati pintu utama, para pengunjung akan disambut patung Medieval dari St. Christopher abad pertengahan. Selanjutnya pada jendela dibagian selatan terdapat lima kaca patri dengan berbagai imaji pewartaan yang merupakan persembahan dari Ludwig I dari Bavaria.

Gereja bergaya gotik ini dibangun secara bertahap dalam kurun waktu enam abad. Pembangunan dimulai pada tahun 1248, kemudian dihentikan pada tahun 1473. Dilanjutkan kembali pada tahun 1840 hingga 1880. Namun pada perang dunia ke II, gereja yang memiliki 11 lonceng (empat diantaranya berasal dari abad pertengahan), dihantam bom sebanyak 14 kali.

Tahun 2004, Katedral Cologne ini dicatat sebagai “World Herritage In Danger” dan pada tahun 2006, pemerintah setempat membatalkan rencana pembangunan sebuah gedung tinggi. Sejak itu pemerintah membatasi ketinggian bangunan baru disekitar Gereja Katolik Roma ini, sehingga Katedral Cologne tetap dapat dilihat dari berbagai penjuru Kota Köln.

Salah satu pintu masuk Cologne Katedral yang memperlihatkan dekorasi abad ke-19.

Salah satu jendela patri yang berada di sisi Selatan yang merupakan pemberian dari Ludwig I dari Bavaria.

Memang beberapa bagian katedral tertutup untuk umum. Katedral ini menyimpan Gero Cross atau The Crucifix of Bishop Gero, salib besar dari kayu Oak yang dibuat pada tahun 976. Juga berbahan kayu, pahatan yang bernama Milan Madonna berasal dari abad ke-13.

Pembangunan Katedral Cologne sebenarnya adalah sebagai tempat peristirahatan bagi relik Dreikönigsschrein, Shrine of Three Holy Kings. Relik, tulang belulang Three Holy Kings itu diletakkan di dalam sarkofagus berbalut emas. Tiga orang ini adalah orang asing yang juga dikenal dengan sebutan orang Majus. Mereka datang memberikan kemenyan, emas dan pohon ara kepada Yesus yang baru saja dilahirkan di kandang domba.

Salah satu gagang pintu masuk Cologne Katedral.

Denah Cologne Katedral terbuat dari material metal tertera di badan jalan sisi Selatan saat memasuki gereja yang dibangun pada abad 13 dengan gaya Gotik.

Wisatawan menyalakan lilin di salah satu sisi dalam Cologne Katedral.

Salah satu altar di sisi dalam Cologne Katedral.

Kölner Dom atau Cologne Katedral, berdiri megah di kota Köln, kota keempat terbesar di Jerman yang dibangun pada abad ke-13.

Cologne Katedral terlihat dari dinding kaca Stasiun Pusat Köln.

Patung St Christopher dari abad pertengahan menyambut para wisatawan yang datang.

Cologne Katedral dari sisi sebelah Selatan

Salah satu menara Cologne Katedral dilihat dari menara satunya dengan latar belakang Köln Haupbahnhof (stasiun pusat), sungai Rhein, dan kota Köln.

Cologne Katedral terlihat dari salah satu sisi pertokoan yang terletak tidak jauh dari gereja itu.

Foto dan Teks: Hermanus Prihatna

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi