SEPENGGAL KISAH SATGAS OPERASI TINOMBALA

Muhammad Adimaja

Senin, 18 Juli 2016 seluruh media baik cetak, elektronik dan online memberitakan tewasnya pimpinan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso alias Abu Wardah.

Tewasnya Santoso menjadi titik terang bagi pasukan gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala dalam upaya menumpas kelompok bersenjata itu di hutan Bukit Biru, Poso.

Operasi pengejaran kelompok bersenjata oleh Satgas Tinombala sendiri telah digelar sejak 10 Januari 2016 lalu yang merupakan kelanjutan dari operasi Camar Maleo sebelumnya. Gabungan pasukan itu berhasil menembak mati Santoso setelah melakukan operasi senyap selama beberapa minggu.

Prajurit Satgas Operasi Tinombala 2016 berbincang di barak mereka di area Posko Sektor II Tokorondo, Poso, Sulawesi Tengah.

Komandan Sektor II Operasi Tinombala 2016 AKBP Yopie (kanan) bersama Wakil Komandan Sektor II Satgas II Operasi Tinombala 2016 Letkol Inf AF Musmar (kiri) melakukan persiapan patroli di Posko Sektor II Tokorondo, Poso, Sulawesi Tengah.

Tidak mudah untuk melumpuhkan kelompok Santoso yang berjumlah 50 orang bersenjata yang berada di kawasan hutan Bukit Biru seluas 2.400 kilometer persegi dan berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun Tim Alfa 29 Raider Kostrad berhasil mengakhiri petualangan Santoso dengan tembakan senjata.

Itulah sepenggal peristiwa yang telah membesarkan nama Satgas Operasi Tinombala 2016. Satgas yang diperkuat sekitar 2000 prajurit dari TNI dan Polri itu tidak hanya berhasil melumpuhkan pimpinan kelompoknya, namun juga berhasil menekan sisa-sisa anggota lainnya untuk menyerahkan diri atau ditangkap.

Meskipun pimpinan kelompok bersenjata telah ditembak, namun suasana siap siaga tak kendur, seperti terlihat di salah satu posko yakni Posko Sektor II Tokorondo, Poso, Sulawesi Tengah.

Satgas Operasi Tinombala 2016 melakukan penjagaan di Posko Sektor II Tokorondo, Poso, Sulawesi Tengah.

Satgas Operasi Tinombala 2016 melakukan penjagaan di Posko Sektor II Tokorondo, Poso, Sulawesi Tengah.

Mereka terus melakukan patroli bersenjata, mengatur strategi penyisiran terhadap sisa-sisa anggota kelompok yang masih berada di hutan belantara.

Satgas operasi Tinombala menjadi andalan pemerintah untuk menegakkan keamanan di wilayah itu dan memberi rasa aman bagi masyarakat sekitarnya dari gangguan kelompok bersenjata.

Satgas Operasi Tinombala 2016 melakukan patroli bersenjata di Posko Sektor II Tokorondo, Poso, Sulawesi Tengah.

Satgas Operasi Tinombala 2016 melakukan penjagaan di Posko Sektor II Tokorondo, Poso, Sulawesi Tengah.

Satgas Operasi Tinombala 2016 melakukan penjagaan di Posko Sektor II Tokorondo, Poso, Sulawesi Tengah.

Satgas Operasi Tinombala 2016 melakukan patroli bersenjata di Posko Sektor II Tokorondo, Poso, Sulawesi Tengah.

Potongan bentuk area Satgas Operasi Tinombala 2016 di Posko Sektor II Tokorondo, Poso, Sulawesi Tengah.

Prajurit Satgas Operasi Tinombala 2016 melintas di depan papan pengumuman Daftar Pencarian Orang (DPO) Tindak Pidana Terorisme di Posko Sektor II Tokorondo, Poso, Sulawesi Tengah.

Komandan Sektor II Operasi Tinombala 2016 AKBP Yopie (kiri) berjalan bersama Wakil Komandan Sektor II Satgas II Operasi Tinombala 2016 Letkol Inf AF Musmar (kanan) di Posko Sektor II Tokorondo, Poso, Sulawesi Tengah.

Tugu perdamaian di Poso, Sulawesi Tengah.

Foto dan Teks: Muhammad Adimaja

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi