CANDRADIMUKA PRAJURIT ANDAL SENYAP MEMATIKAN

M Risyal Hidayat

"Maya Netra Yamadipati" yang berarti "Senyap Mematikan" adalah semboyan dari Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib), satuan elit milik Korps Marinir TNI AL, yang bertugas melindungi kedaulatan NKRI, di laut, darat dan di udara. Kecakapan penguasaan di tiga matra itu membutuhkan kesiapan fisik dan mental bagi para prajuritnya. Untuk menyiapkan prajurit-prajurit andal di masa depan, TNI AL menyiapkan kawah candradimuka untuk menggembleng prajurit-prajurit pilihan itu dalam Pendidikan Intai Amfibi (Diktaifib).

Dalam Diktaifib yang berlangsung selama 10 bulan secara maraton, diharapkan calon-calon prajurit ini mampu bergerak senyap dalam sunyi dengan dampak yang mematikan, mereka ditempa di segala medan dan harus rela menjalaninya antara hidup dan mati.

Tidak semua siswa bisa bertahan dalam masa pendidikan itu, Diktaifib angkatan ke-43 terkini awalnya diikuti 37 siswa namun memasuki bulan keenam, menyisakan 32 siswa; lima Perwira, 11 Bintara dan 16 Tamtama.

Seorang pelatih memberi arahan siswa Pendidikan Intai Amfibi (Diktaifib) di Pusat Latihan Pertempuran (PLP)-7 Marinir Lampon, Pesanggaran, Banyuwangi.

Seorang pelatih memberi arahan siswa Pendidikan Intai Amfibi (Diktaifib) di Pusat Latihan Pertempuran (PLP)-7 Marinir Lampon, Pesanggaran, Banyuwangi.

Tidak mudah untuk menjadi siswa Diktaifib, mereka diseleksi sangat ketat dari prajurit Korps Marinir pilihan. Mereka harus menjalani berbagai materi latihan, seperti menembak senjata ringan, menembak senjata bantuan, tahap kelautan, tahap komando hutan, tahap intai amfibi, lintas medan Banyuwangi-Surabaya, terjun static/para dasar, terjun bebas dan tahap intelijen di pusat latihan pertempuran (PLP)-7 Marinir Pantai Lampon, Pesanggaran, Banyuwangi.

Memasuki bulan keenam, saat memasuki tahap Intai Amfibi, siswa melatih kemampuan Raid Amfibi, Daki serbu, improvisasi bahan peledak, tembakan serbuan amunisi tajam, serta renang dan dayung menembus gelombang lima hingga 10 meter menggunakan perahu karet di tengah ombak ganas laut Banyuwangi.

Semua itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa baik secara perorangan maupun tim dalam berbagai jenis kegiatan perang khusus, serta mampu bergerak dan bertempur di berbagai medan dan rintangan.

Sejumlah siswa Pendidikan Intai Amfibi (Diktaifib) di Pusat Latihan Pertempuran (PLP)-7 Marinir Lampon, Pesanggaran, Banyuwangi.

Sejumlah siswa Pendidikan Intai Amfibi (Diktaifib) bersiap melakukan renang laut tembus gelombang di Pusat Latihan Pertempuran (PLP)-7 Marinir Lampon, Pesanggaran, Banyuwangi.

Sejumlah siswa Pendidikan Intai Amfibi (Diktaifib) mendayung menggunakan perahu karet dalam tembus gelombang di Pusat Latihan Pertempuran (PLP)-7 Marinir Lampon, Pesanggaran, Banyuwangi.

Sejumlah siswa Pendidikan Intai Amfibi (Diktaifib) melakukan patroli hutan di Pusat Latihan Pertempuran (PLP)-7 Marinir Lampon, Pesanggaran, Banyuwangi.

Sejumlah siswa Pendidikan Intai Amfibi (Diktaifib) meneriakkan yel-yel di Pusat Latihan Pertempuran (PLP)-7 Marinir Lampon, Pesanggaran, Banyuwangi.

Siswa Pendidikan Intai Amfibi (Diktaifib) memberikan pelumas pada senjata senapan serbu-1 (SS-1) di Pusat Latihan Pertempuran (PLP)-7 Marinir Lampon, Pesanggaran, Banyuwangi.

Sejumlah siswa Pendidikan Intai Amfibi (Diktaifib) menyantap makan pagi bersama di Pusat Latihan Pertempuran (PLP)-7 Marinir Lampon, Pesanggaran, Banyuwangi.

Sejumlah siswa Pendidikan Intai Amfibi (Diktaifib) melakukan daki serbu di Pusat Latihan Pertempuran (PLP)-7 Marinir Lampon, Pesanggaran, Banyuwangi.

Dua orang siswa Pendidikan Intai Amfibi (Diktaifib) merangkak dengan serbuan amunisi tajam (sermujam) atau dopper di Pusat Latihan Pertempuran (PLP)-7 Marinir Lampon, Pesanggaran, Banyuwangi.

Sejumlah siswa Pendidikan Intai Amfibi (Diktaifib) bersiap melakukan renang laut tembus gelombang di Pusat Latihan Pertempuran (PLP)-7 Marinir Lampon, Pesanggaran, Banyuwangi.

Sejumlah ransel dan pelindung kepala milik siswa Pendidikan Intai Amfibi (Diktaifib) di Pusat Latihan Pertempuran (PLP)-7 Marinir Lampon, Pesanggaran, Banyuwangi.

Sejumlah siswa Pendidikan Khusus Intai Amfibi (Diktaifib) angkatan ke-43 Sekolah Khusus (Sesus) Marinir melakukan dayung tembus gelombang dengan perahu karet di Pusat Latihan Pertempuran (PLP)-7 Marinir, Pantai Lampon, Pesanggaran, Banyuwangi.

Dua perenang rintis siswa Pendidikan Khusus Intai Amfibi (Diktaifib) angkatan ke-43 Sekolah Khusus (Sesus) Marinir melakukan pendaratan khusus di Pantai Lampon, Pesanggaran, Banyuwangi.

Foto dan Teks: M Risyal Hidayat

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi