MESIR, NEGERI AFRIKA RASA TIMUR TENGAH

Andika Wahyu

Apa yang terlintas di benak anda kalau mendengar kata Mesir? Mungkin dua jawaban teratas adalah Piramida dan Sungai Nil. Memang tak terbantahkan jika keduanya merupakan hal penting bagi Mesir dan merupakan tonggak sejarah dan perkembangan bangsa Mesir.

Piramida menjadi etalase kekayaan budaya dan peradaban Mesir kuno yang berlangsung sejak 3.000 tahun SM. Piramida merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Pesona Piramida merupakan andalan pariwisata Mesir, yang menjadi magnet untuk menggaet wisatawan dari seluruh dunia.

Sementara Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia, yang mengalir sepanjang 6.650 km dan membelah tak kurang dari sembilan negara yaitu: Ethiopia, Zaire, Kenya, Uganda, Tanzania, Rwanda, Burundi, Sudan dan tentu saja Mesir.

Suasana kawasan wisata Piramida Agung Giza.

Deretan souvenir dan kostum penari perut khas Mesir.

Meskipun melintasi beberapa negara, tapi Sungai Nil identik dengan Mesir. Hal ini karena Mesir sangat bergantung ke sungai Nil dibanding negara lainnya, bukan semata dalam masalah ekonomi, pengairan dan pertanian, akan tetapi juga dalam masalah peradaban.

Peradaban Mesir Kuno berawal dari dataran sekitar Nil. Tak heran sejarawan Yunani kuno Herodotus menyebutkan bahwa Mesir adalah pemberian sungai Nil. Sungai Nil pula yang tercantum dalam kitab suci yakni kisah Nabi Musa sewaktu bayi yang dimasukkan ke dalam peti dan dihanyutkan di sungai tersebut.

Mesir yang luasnya sekitar 997.739 km persegi beriklim ekstrem dan gersang. Mayoritas penduduknya, hampir 99 persen menetap di pinggir Sungai Nil. Sebagian besar daratan merupakan bagian dari gurun Sahara yang tak berpenghuni. Sementara itu mayoritas penduduknya beragama Islam dan sisanya menganut Kristen Koptik.

Sopir memacu bus di jalan tol di tengah gurun di luar kota Kairo.

Sejumlah penari tampil pada pertunjukan di panggung sebuah "cruise ship" yang bersandar di atas Sungai Nil di kawasan Beni Suef.

Mesir mencakup Semenanjung Sinai yang dianggap sebagai bagian dari Asia Barat Daya, sedangkan sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika Utara. Mesir mempunyai lokasi geopolitik yang penting di perbatasan Asia-Afrika, dimana terdapat sebuah Terusan Suez yang menghubungkan Laut Mediterania dengan Samudera Hindia, melalui Laut Merah.

Meskipun terletak di ujung utara Afrika tapi kehidupan masyarakatnya lebih terasa seperti di negeri Timur Tengah. Kebudayaan dan keseharian masyarakatnya lebih dekat dengan kultur Timur Tengah, termasuk bahasa, kekayaan kuliner, religi, dan juga politik. Misalnya sikap Mesir yang bergabung dengan negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Bahrain, Libya dan Uni Emirat Arab yang memutus hubungan diplomatik dengan Qatar.

Sejumlah orang menikmati suasana malam di kawasan Khan El-Khalili.

Wisatawan berfoto di atas unta di kawasan wisata Piramida Agung Giza.

Warga menjaga hewan ternak miliknya di jalanan kota Kairo.

Warga berjalan di atas jembatan penyeberangan orang di Kairo.

Perahu berlayar di Sungai Nil di kawasan pusat kota Kairo.

Penjual menata buah semangka di pinggiran kota Kairo.

Foto aerial terusan Suez (Suez Canal) di sebelah barat Semenanjung Sinai.

Foto suasana kota Kairo.

Sejumlah mobil dan motor terkumpul di "junkyard" di pinggiran kota Kairo.

Wisatawan menikmati fasilitas sebuah hotel bintang lima yang terletak tepat di samping Sungai Nil di kawasan pusat kota Kairo.

Suasana kawasan wisata Piramida Agung Giza.

Foto dan Teks: Andika Wahyu

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi