SIAPA TAK MENGENAL BROMO

Puspa Perwitasari

Siapa yang tak pernah mendengar Gunung Bromo? …

Gunung eksotis yang berada dalam empat wilayah kabupaten yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang ini merupakan objek pariwisata utama di Provinsi Jawa Timur. Bromo menawarkan pesona yang tak henti untuk dinikmati. Mulai dari pesona matahari terbit di Bukit Pananjakan, lautan pasir, kawah bromo yang bergemuruh serta hamparan padang savana.

Gunung berketinggian 2.392 mdpl itu pun dapat dinikmati oleh wisatawan dari jarak dekat. Pengunjung hanya perlu menaiki ratusan anak tangga yang tersusun rapi hingga bibir kawah Bromo.

Kendaraan hilir mudik mengantar wisatawan di Pos Seruni, Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur.

Jalur lintasan kendaraan di kawasan Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.

Menikmati Bromo tak lepas dari gugusan empat gunung lain yang berada di sekelilingnya. Empat gunung tersebut yaitu Gunung Kursi dengan ketinggian 2.581 mdpl, Gunung Watangan 2.662 mdpl, Gunung Widodaren 2.650 mdpl dan Gunung Batok 2.470 mdpl. Dari keseluruhan gugusan gunung tersebut, hanya Gunung Bromo yang masih aktif.

Bromo sendiri berasal dari bahasa Sansekerta Brahma, yaitu salah satu Dewa utama dalam agama Hindu. Maka gunung ini menjadi gunung suci bagi masyarakat Suku Tengger, dimana setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 di bulan Kasodo (kesepuluh) penanggalan Jawa menjadi tempat dilaksanakannya upacara Yadnya Kasada atau Kasodo.

Dini hari berduyun-duyun Suku Tengger menuju Pura Luhur Poten. Dingin yang menusuk tak menghalangi langkah mereka. Di bibir kawah Bromo, Suku Tengger melempar aneka sesajen berupa sayuran, buah-buahan, hasil ternak bahkan uang ke kawah Gunung Bromo.

Cahaya matahari pagi menerpa Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.

Kawah Gunung Bromo mengepulkan asap belerang di Probolinggo, Jawa Timur.

Persembahan itu merupakan bentuk rasa syukur atas hasil pertanian dan ternak yang melimpah, syukur atas kaul yang tercapai, permohonan agar jauh dari malapetaka, serta yang utama adalah sebagai peringatan atas pengorbanan Raden Kesuma anak Jaka Seger dan Lara Anteng dalam mitologi masyarakat Tengger.

Lengkap sudah keindahan Bromo, mulai dari pesona alamnya hingga adat dan budaya serta kearifan lokal masyarakatnya. Keelokan itu menjadikan Bromo kesohor hingga mancanegara dan telah ditetapkan pemerintah sebagai satu dari 10 destinasi prioritas di Indonesia.

Kawasan Desa Tengger tampak dari kejauhan di Probolinggo, Jawa Timur.

Sejumlah wisatawan menikmati pemandangan di bibir Kawah Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.

Warga Tengger menghangatkan diri di sekitar api unggun di kaki Kawah Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.

Seorang warga memanggul anaknya menuju Kawah Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.

Warga menunggu sesajen yang akan dilempar ke Kawah Bromo dalam upacara Yadnya Kasada di Probolinggo, Jawa Timur.

Kawasan savana dan perbukitan hijau di Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.

Antrean wisatawan dan warga yang akan melaksanakan larung sesaji di Kawah Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.

Wisatawan antre menaiki tangga Kawah Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.

Warga bersiap mengambil sesaji yang dilempar ke Kawah Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.

Warga bersiap menangkap sesaji saat upacara Yadnya Kasada di Kawah Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.

Foto dan Teks: Puspa Perwitasari

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi