MENILIK KERAJINAN PERAK KOTAGEDE

Maulana Surya

Kotagede di Yogyakarta termasyhur sebagai salah satu kawasan wisata penghasil kerajinan perak di Indonesia. Terletak di sebelah tenggara dan berjarak 5 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta, Kotagede merupakan kota lama yang dibangun oleh Panembahan Senopati pada abad ke-16 sebagai ibu kota Kerajaan Mataram Islam. Berdirinya Kotagede sebagai ibu kota awal kerajaan itu menandai munculnya kerajinan perak di sana.

Menurut catatan sejarah pada masa itu, seni kerajinan perak merupakan pekerjaan abdi dalem yang disebut abdi dalem kriya. Para abdi dalem kriya tersebut bekerja untuk memenuhi perlengkapan dan kebutuhan keraton akan berbagai perhiasan dari emas dan perak serta alat-alat perlengkapan rumah tangga lainnya.

Kini, meskipun tidak pernah ada julukan khusus sebagai Kota Perak, Kotagede tetap berkembang sebagai kawasan penghasil perak terkemuka. Warga Kotagede yang ahli dalam mengolah logam, terus disibukkan dengan banyaknya pesanan pembuatan perak oleh pembeli-pembeli dari dalam dan luar negeri. Menurut perajin pihaknya pernah mengerjakan pesanan khusus dari Turki, Eropa, dan negara-negara Arab.

Pedagang menyusun kerangka besi untuk warung kuliner di kawasan Kotagede, Yogyakarta.

Bahan pembuatan kerajinan perak yang dipajang di ruang workshop HS Silver, Kotagede, Yogyakarta.

Produk kerajinan perak yang dihasilkan warga Kotagede memiliki kualitas yang tinggi sehingga diminati pembeli mancanegara. Kerajinan perak Kotagede punya motif khas dari tanaman teratai dan teknik membuatnya dengan filigri (membentuk dengan kawat perak yang tipis) yang hanya bisa dikerjakan oleh perajin yang teliti.

Selain terkenal dengan kerajinan peraknya, Kotagede sendiri adalah kota dengan banyak peninggalan sejarah yang kerap menjadi tujuan wisatawan. Beberapa peninggalan yang menarik adalah makam raja-raja Mataram, masjid kuno dan lainnya. Hasil kerajinan perak menjadi pilihan utama bagi wisatawan untuk membeli suvenir.

Pengunjung memilih-milih perhiasan perak di HS Silver, Kotagede, Yogyakarta.

Abdi dalem Keraton Yogyakarta membantu pengunjung memakai pakaian adat sebelum memasuki Makam Ageng di komplek Masjid Gede, Kotagede, Yogyakarta.

Pekerja menunjukkan kerajinan perhiasan perak yang siap dijual di HS Silver, Kotagede, Yogyakarta.

Poster bergambar proses pembuatan kerajinan perak yang dipajang di HS Silver Kotagede, Yogyakarta.

Perajin membakar logam perak untuk memisahkan karat saat proses pembuatan perak di Kampung Trunojayan, Kotagede, Yogyakarta.

Sejumlah perajin perak menyelesaikan pesanan di Kampung Trunojayan, Kotagede, Yogyakarta.

Karyawan HS Silver menunjukkan kerajinan perak berbentuk Candi Borobudur di Kotagede, Yogyakarta.

Abdi dalem keraton Yogyakarta menjelaskan kepada turis asing cara memakai pakaian adat sebelum memasuki Makam Ageng di komplek Masjid Gede, Kotagede, Yogyakarta.

Seorang bocah melintasi mural di Kotagede, Yogyakarta.

Foto dan Teks: Maulana Surya

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi