MENYIBAK PESONA ZAPIN

FB Anggoro

Tari Zapin adalah seni yang menembus batas waktu dan wilayah negara. Melalui rentak geraknya, tarian tradisional ini menyatukan semua kalangan dalam khazanah budaya Melayu.

Zapin dipercaya merupakan akulturasi dari budaya yang dibawa pedagang Arab pada abad 15 di daerah pesisir Sumatera, Kalimantan dan juga Semenanjung Malaysia. Kata Zapin, berasal dari bahasa Arab yakni "Zafn" yang berarti pergerakan kaki cepat mengikuti rentak pukulan. Karena itu, tarian Zapin tidak lepas dari iringan gambus yang merupakan alat musik petik dari Timur Tengah.

Festival Budaya Melayu di Kota Pekanbaru, Riau, pada akhir November 2017 menyibak pesona Zapin dari sisi keindahan hingga mistiknya. Acara ini menjadi tempat berkumpulnya para penari dari tujuh provinsi, seperti dari Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Sumatera Barat, Sumatera Utara, NTB, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta dan juga Riau, dan tak ketinggalan peserta dari Malaysia serta Singapura.

Sejumlah penari dari Kalimantan Barat membawakan tarian Zapin yang dalam bahasa lokal disebut Jepin pada Festival Budaya Melayu di Kota Pekanbaru, Riau.

Sejumlah penari menampilkan Zapin Api pada Festival Budaya Melayu di Kota Pekanbaru, Riau.

Tiap kelompok penari menampilkan keunikan tarian zapin masing-masing, yang menunjukan tari tradisional ini tidak bersifat kaku dan terus beradaptasi dengan masyarakat dan budaya setempat. Sebelum tahun 1960, Zapin hanya dibawakan kaum lelaki, namun kini bisa juga dibawakan perempuan.

Beragam tarian Zapin dipertunjukkan dalam festival itu, penari dari Singapura membawakan Zapin Asyik, tarian yang berkembang di negara itu dengan dibawakan berpasangan lelaki dan perempuan. Dari Kalimantan Barat ditampilkan Jepin, sebutan lokal dari Zapin. Seluruh penari Jepin adalah laki-laki yang berkumis dan gerakannya lebih cepat dan menghentak.

Selain itu, ada juga Tari Zapin Api dari Kabupaten Bengkalis, Riau, yang mengandung unsur mistik nan misterius. Zapin Api dibawakan lelaki yang harus bersih jiwanya. Mereka menari dalam gelap di atas bara api seperti orang kerasukan roh halus.

Tari Zapin Api berasal dari Rupat Utara Kabupaten Bengkalis, Riau.

Penari Zapin Api menari di atas bara api seperti kerasukan roh halus pada Festival Budaya Melayu di Kota Pekanbaru, Riau.

Pesona Tari Zapin tidak akan ada habisnya dan menunggu untuk digali untuk memperkaya seni dan budaya Nusantara.

Seorang penari dari Riau bersiap membawakan tari Zapin Umai pada Festival Budaya Melayu di Kota Pekanbaru, Riau.

Tari Zapin Api dipentaskan di dalam gelap karena penari akan mengejar api dan bara pada Festival Budaya Melayu di Kota Pekanbaru, Riau.

Sejumlah penari dan pelajar menari Zapin bersama pada pembukaan Festival Budaya Melayu di Kota Pekanbaru.

Sejumlah anak menari Zapin bersama pada pembukaan Festival Budaya Melayu di Kota Pekanbaru, Riau.

Sejumlah pemusik membawa alat musik gambus untuk mengiringi tari Zapin pada pembukaan Festival Budaya Melayu di Kota Pekanbaru, Riau.

Sejumlah penari dari Singapura membawakan tari Zapin Asyik pada Festival Budaya Melayu di Kota Pekanbaru, Riau.

Foto dan Teks: FB Anggoro

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi