NASIB KAWASAN KONSERVASI LUTUNG JAWA DI MUARAGEMBONG

Fakhri Hermansyah Editor Widodo S Jusuf

Suara mesin diesel perahu nelayan mulai terdengar sayup-sayup di Kecamatan Muaragembong. Para pemilik perahu wisata berteriak bersaut-sautan menawarkan jasa menuju kawasan mangrove di Kampung Muara Bendera.

Sesampainya di kawasan yang juga menjadi lokasi konservasi lutung jawa (Trachypithecus auratus) tersebut, pengunjung harus berjalan melewati jembatan kayu yang sudah tua dan reyot serta rumah kayu yang sudah terlihat dari pinggir laut saat perahu menepi.

Daman (37), seorang warga Kampung Muara Bendera yang menjaga daerah tersebut menyambut kedatangan pengunjung. Dia menjelaskan kepada pengunjung biasanya pada siang hari merupakan waktu bagi lutung jawa mencari makan dan minum.

Seekor lutung jawa menggendong anaknya yang bulunya masih berwarna kuning keemasan di lokasi konservasi di kawasan Mangrove Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Sejumlah lutung jawa yang hidup berkelompok berkeliaran di area konservasi di kawasan Mangrove Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Tak lama berselang, puluhan primata tersebut turun dari pohon untuk mencari air tawar di bak yang sudah disiapkan ole pria bertubuh kurus tersebut.

Menurut Daman hingga tahun 2014, banyak terjadi praktik perburuan lutung jawa menggunakan senapan.

Para pemburu biasanya berpura-pura berkemah di sekitar area konservasi sambil membawa senapan untuk menembaki lutung di atas pohon, ujar Daman.

Seekor lutung jawa loncat dari satu pohon ke pohon lainnya saat mencari makan di lokasi konservasi di kawasan Mangrove Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Seekor lutung jawa memakan pucuk daun pada waktu siang hari di lokasi konservasi di kawasan Mangrove Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Lutung Jawa biasanya hidup secara berkelompok tujuh hingga 20 ekor. Selain perburuan ilegal, faktor penyusutan kawasan hutan mangrove yang berdampak pada berkurangnya sumber makanan lutung menyebabkan hewan dilindungi tersebut banyak yang ditemukan mati karena berkelahi berebut makanan.

Wilayah Muaragembong seluas 11 ribu hektare, sebelumnya telah ditetapkan sebagai kawasan hutan lindung, namun berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 475 Tahun 2005, separuh kawasan yang berada di paling ujung Kabupaten Bekasi tersebut dibuka untuk hutan produksi.

Semakin menyusutnya wilayah kawasan konservasi Muaragembong menjadi ancaman terbesar karena banyaknya pembukaan lahan untuk dijadikan tambak hingga mendekati pinggir pantai.

Seekor lutung jawa berjalan di atas jembatan kayu di area konservasi di kawasan Mangrove Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Sejumlah lutung jawa berkeliaran di sekitar area tambak di kawasan Mangrove Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Daman mengecek area jembatan kayu yang menjadi akses untuk pengunjung menuju lokasi konservasi lutung jawa di kawasan Mangrove Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Daman, seorang warga Kampung Muara bendera yang menjaga area konservasi lutung jawa dari tahun 2014 berjalan di kawasan Mangrove Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Foto udara sejumlah tambak yang ada di kawasan Mangrove Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Pengunjung menaiki perahu untuk menuju lokasi konservasi lutung jawa dan wisata mangrove di Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Foto dan teks: Fakhri Hermansyah Editor: Widodo S Jusuf

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi