Akselerasi layanan keliling KTP elektronik

Novrian Arbi

“Ayo A, buka matanya”, kata seorang petugas Disdukcapil kepada remaja berkebutuhan khusus saat proses perekaman data Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik di salah satu rumah warga di daerah Ujung Berung, Kota Bandung. 

Tiga orang petugas Disdukcapil tersebut berkeliling Kota Bandung dari rumah ke rumah, sekolah ke sekolah, ke rumah sakit hingga ke lapas. Semuanya itu guna melakukan akselerasi layanan yang tepat sasaran ke masyarakat yang berkebutuhan khusus ataupun bagi yang mungkin berhalangan datang ke Kantor Kecamatan maupun kantor perekaman Gerai Geulis Disdukcapil Kota Bandung.

Dengan mobil khusus Memberikan Pelayanan Keliling (Mepeling), para petugas menerapkan konsep "Jemput Bola" dalam pelayanan perekaman data KTP elektronik.

Petugas bersiap melakukan proses perekaman data KTP elektronik di salah satu rumah warga.

Petugas melayani warga saat perekaman data KTP elektronik di dalam mobil layanan Mepeling Bandung.

Percepatan itu bukan tanpa alasan. Prinsipnya, dengan memiliki KTP elektronik berarti warga dengan sendirinya bakal memudahkan dirinya dalam mendapatkan hak kewarganegaraan. Misalnya saja untuk syarat menikah, mengurus tabungan dan pembukaan rekening bank, membuat BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan hingga yang terdekat yakni mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 27 November mendatang.

Terkait kepentingan Pilkada serentak, Disdukcapil Kota Bandung terus tancap gas sejak sekitar bulan Maret dalam perekaman data KTP elektronik untuk pemula. Bagi kategori data pokok pendidikan (Dapodik) per 15 November 20204 sebanyak 19.112 orang telah terekam dari target 25.768 orang. Sedangkan untuk kategori nondapodik sudah mencapai 2.373 orang dari target 5.087 orang. 

Hal tersebut dilakukan guna mengakomodasi pemilih pemula dalam memberikan hak suaranya sekaligus mampu meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada Jawa Barat 2024.

Pelajar mengikuti proses perekaman data KTP elektronik di SMAN 6 Bandung.

Petugas melakukan perekaman data KTP elektronik bagi remaja berkebutuhan khusus.

 

Secara keseluruhan, Disdukcapil Kota Bandung telah merealisasikan perekaman data sebanyak 1.920.713 orang dari target 1.924.425 jiwa hingga akhir tahun. 

Program jemput bola tersebut dilakukan Disdukcapil sebagai pemenuhan hak atas status warga negara Indonesia khususnya bagi masyarakat Kota Bandung. Dalam pelaksanaannya di lapangan tidak jarang upaya itu terkendala dengan kondisi warga terutama mereka yang berkebutuhan khusus. Mata yang tidak terbuka, jari yang mengepal bahkan akibat warga yang direkam terus bergerak tanpa henti. 

Petugas melakukan aktivasi aplikasi identitas kependudukan digital di mobil layanan Mepeling Bandung.

Anak binaan mengikuti perekaman sidik jari untuk pembuatan KTP elektronik di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Bandung (LPKA) Kelas II Bandung.

Tetapi beragam kendala itu tidak mematahkan semangat para petugas karena sebagai warga negara Indonesia, bagaimanapun mereka berhak mendapat layanan dan memiliki dokumen kewarganegaraan yaitu salah satunya KTP elektronik.

Petugas melakukan proses perekaman data KTP elektronik bagi remaja berkebutuhan khusus.

Petugas berusaha membangunkan pasien untuk melakukan perekaman data KTP elektronik di RSUD Bandung Kiwari.

Petugas berjalan usai perekaman data KTP elektronik bagi pasien di RSUD Bandung Kiwari.

Petugas menjelaskan tentang informasi yang terdapat di KTP elektronik kepada pelajar.

Petugas menunjukkan sejumlah KTP elektronik yang akan didistribusikan ke warga.

Foto dan Teks : Novrian Arbi

Editor : Nyoman Budhiana

Lisensi

Pilih lisensi yang sesuai kebutuhan
Rp 3.000.000
Reguler
Editorial dan Online, 1024 px, 1 domain
Rp 7.500.000
Pameran dan Penerbitan
Pameran foto, Penerbitan dan Penggunaan Pribadi