KARTINI MILENIAL PENGAWAL KEDAULATAN MIGAS NASIONAL

Aditya Pradana Putra

Bukan perkara mudah untuk bekerja di sektor minyak dan gas bumi (migas), apalagi dalam perawatan sumur aktif migas di tengah laut.

Beratnya beban kerja dan tingginya risiko di perairan laut menjadikan pekerjaan tersebut dominan digeluti kaum laki-laki.

Namun, dominasi tersebut dipatahkan oleh Mega Andriani Pratiwi, satu-satunya "company man" wanita Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di lepas pantai Laut Jawa.

Foto aerial kapal SEAPUP-1 melakukan perawatan salah satu sumur minyak dan gas di lepas pantai utara Indramayu, Laut Jawa, Jawa Barat. Kapal tersebut merupakan tempat bekerja Mega Andriani Pratiwi, satu-satunya "company man" wanita Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di lepas pantai Laut Jawa.

Mega Andriani Pratiwi, satu-satunya "company man" wanita Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di lepas pantai Laut Jawa mengontrol kru timnya saat perawatan salah satu sumur minyak dan gas di lepas pantai utara Indramayu, Laut Jawa.

Dengan menggunakan kapal SEAPUP-1, Mega bersama kapten kapal serta 59 kru lainnya mengarungi Laut Jawa dari perairan Kepulauan Seribu hingga perairan Cirebon. Mereka melakukan "well intervention" atau upaya "engineering" untuk memperpanjang umur dan meningkatkan kinerja sumur agar bisa terus mengalirkan kandungan minyak dan gas bumi.

Dihadapkan situasi cuaca yang tidak menentu di tengah Laut Jawa, Mega bersama timnya melakukan perawatan sumur-sumur aktif migas Foxtrot Foxtrot Bravo (FFB) yang dikelola oleh kontraktor migas nasional PHE ONWJ, dari prosedur penyelesaian ulang hingga stimulasi atau pekerjaan perbaikan.

Meski bekerja sebagai satu-satunya wanita di tengah laki-laki, ibu dari empat orang anak tersebut termotivasi untuk membuktikan kemampuan diri dalam memimpin di bidangnya serta berkompetisi secara sehat.

Menjadi satu-satunya wanita di antara 59 kru lainnya, Mega Andriani Pratiwi bertanggung jawab memimpin timnya dalam "well intervention" untuk memperpanjang umur produktif sumur migas di Laut Jawa.

Beban berat dan risiko tinggi bekerja di tengah laut menjadi tantangan Mega Andriani Pratiwi dalam menjalankan profesinya.

"Perbedaan gender bukan hambatan dalam berkarier," kata wanita yang telah bekerja di tengah laut sejak 2020 itu. Mega bersyukur perusahaan tempatnya bekerja mendukung seluruh karyawan dalam mengembangkan skill dan kompetensi tanpa memandang gender.

Sebagai pemimpin pada "well intervention" di tengah laut, tantangan terberat baginya adalah menjaga 59 orang kru untuk selalu bekerja secara aman dengan menjunjung tinggi komitmen "zero incident" dan "zero accident". "Saya harus pastikan seluruh kru datang di sini selamat, pulang pun harus selamat karena keluarga mereka menunggu di rumah," kata Mega.

Rasa kangen kepada keluarga terkadang hinggap pada diri Mega. "Apalagi kalau ada kabar anak saya sakit, perasaan sedih sulit tertahankan," kata wanita yang telah berkarier di dunia migas sejak 2013 itu. Akan tetapi, rasa sedih harus Mega pendam untuk menjaga profesionalitasnya dalam bekerja.

Perbedaan gender tidak menjadi halangan bagi Mega Andriani Pratiwi (kanan) dalam memimpin timnya saat perawatan salah satu sumur minyak dan gas di tengah Laut Jawa.

Selain aktivitas pekerjaan perawatan sumur migas, Mega Andriani Pratiwi menyempatkan menyirami tanaman hias yang ada di Kapal SEAPUP-1 tempat dia bekerja.

Pengorbanan Mega beserta rekan-rekan kerjanya tidak sia-sia. Pada 2022 lalu, Mega dan timnya meraih skor tertinggi dalam kompetisi "Well Control" internal Pertamina dalam sistem pengendalian di sumur migas. Bahkan, Mega dan timnya juga mampu meningkatkan produksi minyak dari target sebesar 72 barel per hari menjadi 473 barel per hari di sumur KA-2, melebihi target yang ditentukan sebelumnya

Sementara itu, PHE ONWJ sepanjang 2022 berhasil mencapai produksi minyak sebesar 27.593 barrel oil per day (BOPD) dan produksi gas sebesar 74,49 million standard cubic feet per day (MMSCFD).

"Migas merupakan sumber daya alam vital yang mampu menggerakkan roda kehidupan dan perekonomian masyarakat Indonesia. Bangga rasanya dapat menyumbang tenaga dan pemikiran bagi bangsa dan negara," kata Mega.

Selembar poster berisi doa terpasang di lemari menjadi pengingat Mega Andriani Pratiwi untuk selalu beribadah di tengah kesibukannya bekerja.

Usai sholat, doa-doa Mega Andriani Pratiwi panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk keselamatannya saat bekerja di tengah laut dan untuk keluarganya yang berada di daratan Jawa.

Mega adalah sebuah pembuktian dari Kartini Milenial sebagai bentuk kecintaan untuk menjaga kekayaan alam Bumi Pertiwi. Sudah selayaknya Kartini-Kartini muda lain mendapatkan porsi untuk meraih prestasi demi kemajuan negeri ini.

Untuk melepas kangen, Mega Andriani Pratiwi memanfaatkan waktu istirahatnya untuk menghubungi keluarganya di Jakarta melalui sambungan panggilan video dari telepon pintarnya. Helipad merupakan tempat dengan sinyal terbaik untuk berkomunikasi.

Teks dan Foto : Aditya Pradana Putra

Editor : Andika Wahyu

Licence

Choose the license that suits your needs
$ 200
Photo Story Regular
Editorial and Online, 1 domain
$ 500
Photo Story Exhibition & Publishing
Photo Exhibition & Publishing